Diary Tentang kamu kali ini aku ingin bercerita ketika sekali aku memintamu untuk hadir. karna sedalam itu rasa yang ingin kuungkapkan. semua kerinduaan yang ku ungkapkan. rasanya pelukan itu dan adanya kamu dihadapanku yg sangat membuatku bahagia. tapi hari dimana aku ingin bertemu dengan segala harapan kamu pergi. bukan pergi dengan orang lain. kamu pergi dengan membawa duka yang mendalam. aku dengan sedalam rasaku dan kamu sebagai salah satu harapanku tiba-tiba aku harus rela dihari itu. rasa hancur yang teramat yg seketika menghampiri. ada rasa syukur dengan itu aku tidak harus melihatmu terluka menerus, namun bagaimana dengan perasaanku yang tidak akan mudah bagiku hilangkan perasaan ini. jika telah kusiapkan perasaan ini datang, namun pada akhirnya aku kalah dengan diriku sendiri. aku tidak bisa melawan takdir, tapi aku juga tidak bisa melawan perasaanku. cinta yang sudah terlalu dalam sampai palung hati lalu bagaimana aku dengan mudahnya bisa membawanya kembali kepermukaan untuk ditemukan oleh cinta yang lainnya. aku bahkan bingung dengan bagaimana diriku. kembali mengenai mimpiku, kamu tahu saat bagaimana mimpi pertama kuceritakan. di mimpi kedua dan ketiga aku kau hampiri kembali. namun aku bukan menemuimu dengan dirimu saat ini. aku kau ajak kembali melihat bagaimana dirimu saat tiada aku disisimu. saat kau menjauh dengan alasan agar aku tak terluka melihatmu. supaya aku terbiasa dengan tidak melihatmu, tidak terluka dan hancur melihat kau menahan segala rasa sakit itu. namun apakah kau berfikir bagaimana rasaku?! aku yang tersiksa dengan itu. aku tau begitu caramu mencintaiku. tapi aku juga memiliki cara mencintaimu. bukanlah cinta dibangun dengan adanya salin memahami dan menerima. bila aku mengatakan aku sudah memahami dirimu seperti aku mengenal diriku sendiri lalu bagaimana bisa kau menyembunyikannya. aku berharap dan menunggu waktu untukmu menceritakan segalanya. tapi harapanku tak pernah terwujud karnamu. kau merahasiakan hal yang sebetulnya aku telah mengetahuinya. aku berharap kau untuk memberiku waktu untuk bersamamu bukan hanya dalam senangmu bukan. dan bukanlah aku juga sudah mengatakan aku akan mendampingimu dalam segala keadaanmu. dengan segala sehat dan sakitmu aku selalu ingin bersamamu. tapi bagaimana bisa kau begitu?! aku ingin menjadi pendampingmu yang menopangmu dalam titik lemahmu dalam hidupmu. aku ingin menjadi tangan yang mengengammu ketika kau takut dengan dunia dan kematian. ketika rasa sakit itu tak tertahankan. ketika kau takut untuk dengan sakitmu aku ingin mendampingimu dalam setiap kesibukan pemeriksaan dokter dan tamasya kita kerumah sakit. menurutku itu begitu romantis bukan?! aku sangat mengharapkan hal itu dengan segala penantianku. namun kau menutupi segalanya seakan-akan semua firasatku salah besar dan takkan terjadi apa-apa denganmu. dan aku yang hanya perlu berusaha bahagia dan terbiasa tanpamu
BY SUMINAH AYU DESTI
Komentar
Posting Komentar