Akhir-akhir ini gue tersadar lagi bagaimana empati dan simpati yang orang lain tunjukkan sama kita. Banyak orang yang awalnya pay attention dan mencoba bersimpati akan apa yang menimpa kita. gak jarang banyak orang yang nanya "lu ada masalah apa?" atau "lu kenapa??" lets say "ada masalah??bisa cerita kok ke gue kalo lu butuh temen cerita" oke dari sana kita terbangun rasa senang karna ada seseorang yang bisa bersimpati atau mencoba berempati dengan keadaan gue. mungkin orang ini satu pemikiran atau satu frekuensi sama gue. kita udah dibuat senang dan penuh dengan harapan bahwa orang ini tepat bagi kita yaa mencurahkan beberapa unek-unek atau kegelisahan yang ada. tapi setelah orang-orang buat kita percaya sama mereke, ujung-ujungnya waktu kita jelasin apa yang kita rasakan, apa yang kita pikirkan, apa yang sebenernya mengganggu otak kita, permasalahan apa yang lagi kita hadapi, tapi orang ini sama sekali ga memasang telinga mereka. kalopun mereka denger tapi itu smeua hanya formalitas aja.. mereka ga pay attention sama sekali akan apa yang lu coba ungkapin. padahal buat lo itu hal yang ga mudah untuk terbuka dengan seseorang. lo bisa terbuka sama dia karna lu udah bisa percaya sama dia. oke dia bisa jaga rahasia lo. tapi apakah dia bener-bener bisa seengaknya menunjukkan kalo mereka benar-benar simpati dengan lo. bukan hanya modus simpati agar mereka tetep jadi orang yang ada di lingkaran pertemanan lu aja. mereka hanya butuh eksistensi, bukan simpati atau empati yang seharusnya mereka berikan dan nantinya dengan sendirinya dia pun mudah mendapatkannya dari orang lain. gue berkali-kali untuk menutup diri gue, dan berkali-kali pula orang lain berusaha untuk masuk ke kehidupan gue. tapi berkali-kali itu juga setiap apa yang gue buka dari diri gue mereka ga benar-benar bisa menerima gue. yaa dalam setiap hubungan emang ga harus selalu menerima, mengkritik itu juga baik. tapi bukan mengkritik dalam hal langsung mengutarakan apa yang mereka ga suka dari kita. tapi bagaimana mereka benar-benar memperlakukan kita sesuai dengan kata-kata mereka berikan ke kita yang akhirnya buat kita berharap kalo orang ini bisa kita percaya. ujung-ujungnya cuma penyesalan karna kita terbuka dengan orang ini. gue tau terbuka itu ada batasannya. percaya kepada seseorang itu juga ada batasannya. dan bagaimana kita menyikapi hubungan baik itu pertemanan, pekerjaan atau cinta yaa kita memang sewajarnya dan seperlunya aja. tapi ini bagaimana orang yang sok tau dan munafik sama kita aja. jadi kesimpulan untuk diri gue sendiri untuk menyikapi keadaan ini kalo hal itu terjadi sama gue adalah gue akan menutup diri gue. dalam arti bahwa gue ga akan dengan mudah menerima orang lain. bukan karna gue ga suka ada orang lain masuk ke kehidupan gue. tapi gue encoba untuk lebih berhati-hati aja. lebih baik gue berjalan sendiri dibandingkan gue jalan dengan orang ramai tapi tetep aja gue sendiri. gue tau itu tidak sepenuhnya baik.. tapi memang ada batasan dalam diri gue untuk menerima seseorang. lebih baik terlihat aneh tanpa membuat kesalahan daripada normal namun dengan salah yang akan ditertawakan juga oleh sosial.
BY SUMINAH AYU DESTI
Komentar
Posting Komentar